Seorang Warga Sumbangkan Akses Internet Gratis Khusus Untuk Pendidikan.
- 4 tahun yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Pembelajaran jarak jauh atau daring yang mulai diberlakukan pada masa pandemi Covid-19, mulai dikeluhkan orangtua siswa.
Orangtua mengeluhkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli kebutuhan akan kuota internet anak.
Sebagian warga bahkan banyak yang tidak mampu secara ekonomi. Sehingga sang anak harus menumpang akses internet di rumah temannya, agar tidak tertinggal pelajaran.
Berangkat dari keluhan tersebut, seorang warga di Kelurahan Sekayu, Semarang, Jawa Tengah, membantu warga di sekitar rumahnya dengan memberikan akses internet secara gratis.
Akses ini dikhususkan bagi pelajar yang kini tengah belajar secara daring dari rumah, karena masa pandemi Covid-19.
Edi mewujudkan idenya itu dengan cara memasang alat pemancar internet (hotspot) di 8 titik di wilayah RW.02 Kampung Bedagan.
Sekitar 48 siswar di lingkungan ini telah memanfaatkannya untuk melakukan pembelajaran secara daring.
Agar jaringan internet gratis tepat sasaran dan hanya dimanfaatkan oleh siswa, Edi terlebih dulu mendata ponsel milik siswa di lingkungannya.
Orangtua mengeluhkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli kebutuhan akan kuota internet anak.
Sebagian warga bahkan banyak yang tidak mampu secara ekonomi. Sehingga sang anak harus menumpang akses internet di rumah temannya, agar tidak tertinggal pelajaran.
Berangkat dari keluhan tersebut, seorang warga di Kelurahan Sekayu, Semarang, Jawa Tengah, membantu warga di sekitar rumahnya dengan memberikan akses internet secara gratis.
Akses ini dikhususkan bagi pelajar yang kini tengah belajar secara daring dari rumah, karena masa pandemi Covid-19.
Edi mewujudkan idenya itu dengan cara memasang alat pemancar internet (hotspot) di 8 titik di wilayah RW.02 Kampung Bedagan.
Sekitar 48 siswar di lingkungan ini telah memanfaatkannya untuk melakukan pembelajaran secara daring.
Agar jaringan internet gratis tepat sasaran dan hanya dimanfaatkan oleh siswa, Edi terlebih dulu mendata ponsel milik siswa di lingkungannya.