Ayah dan 2 Anaknya Ditemukan Tidak Bernyawa di Dalam Rumah, Diduga Ayah Bunuh Anak
- 4 tahun yang lalu
TANGERANG, KOMPAS.TV - Seorang pria diduga membunuh dua putranya dan mengakhiri hidupnya sendiri, di Desa Gembong, Kabupaten Tangerang.
Diduga sang ayah nekat membunuh kedua anaknya lantaran cekcok dengan istrinya.
Sejumlah anggota tim identifikasi polresta tangerang langsung membawa jenazah Robbi, 37 tahun, serta dua anaknya yang berusia 14 dan 3 tahun, keluar rumah.
Ketiganya ditemukan meninggal dunia pada Kamis dini hari oleh para tetangga.
Sebelum ditemukan tewas, warga sempat mendengar keributan antara Robbi dan istrinya.
Selain itu, kasus keluarga meninggal lainnya (31/05/2020), Debby sang anak sulung meninggal dunia bersama janin yang dikandungnya disusul dua hari kemudian (02/06/2020), istri Gatot meninggal dunia di Rumah Sakit yang sama yakni Rumah Sakit Islam Jemursari.
Menurut ketua RT setempat, kematian satu keluarga ini membuat resah warga, sehingga harus melakukan isolasi mandiri. Meski begitu, warga secara swadaya memberikan bantuan sembako kepada keluarga yang ditinggal 3 anggota keluarganya.
Menanggapi kematian berturut-turut dalam satu keluarga, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam program Sapa Indonesia Pagi mengatakan, keterbatasan ruangan dalam rumah menjadi penyebab penularan yang masif dalam satu keluarga.
Diduga sang ayah nekat membunuh kedua anaknya lantaran cekcok dengan istrinya.
Sejumlah anggota tim identifikasi polresta tangerang langsung membawa jenazah Robbi, 37 tahun, serta dua anaknya yang berusia 14 dan 3 tahun, keluar rumah.
Ketiganya ditemukan meninggal dunia pada Kamis dini hari oleh para tetangga.
Sebelum ditemukan tewas, warga sempat mendengar keributan antara Robbi dan istrinya.
Selain itu, kasus keluarga meninggal lainnya (31/05/2020), Debby sang anak sulung meninggal dunia bersama janin yang dikandungnya disusul dua hari kemudian (02/06/2020), istri Gatot meninggal dunia di Rumah Sakit yang sama yakni Rumah Sakit Islam Jemursari.
Menurut ketua RT setempat, kematian satu keluarga ini membuat resah warga, sehingga harus melakukan isolasi mandiri. Meski begitu, warga secara swadaya memberikan bantuan sembako kepada keluarga yang ditinggal 3 anggota keluarganya.
Menanggapi kematian berturut-turut dalam satu keluarga, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam program Sapa Indonesia Pagi mengatakan, keterbatasan ruangan dalam rumah menjadi penyebab penularan yang masif dalam satu keluarga.