Apa yang Salah di Surabaya Raya dan Jawa Timur?

  • 4 tahun yang lalu
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi menyebut Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan.



Surabaya memang menjadi epicentrum penularan COVID-19 di Jatim. Dari total jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim, Kota Surabaya menyumbang 2.118 pasien. Kemudian Sidoarjo menyumbang 542 pasien, dan Gresik 134 pasien.



Lonjakan ini mengakibatkan hampir seluruh rumah sakit rujukan penuh. Bahkan di Surabaya, jumlah pasien sudah melampaui kapasitas rumah sakit.



Ketua IDI Jawa Timur DR. dr. Sutrisno, Sp.OG (K) menyebut jika digabung, maka kapasitas seluruh rumah sakit rujukan tak sampai 2.000 orang, sementara pasien yang masih dalam perawatan berjumlah 3.069 dari total 3.943 pasien positif.



Sutrisno berharap pemerintah bergerak cepat mengatasi situasi ini, misalnya dengan cara membuka RS khusus COVID-19 setidaknya untuk merawat pasien dengan gejala ringan dan sedang--seperti RS Darurat Wisma Atlet Jakarta. Pemerintah juga diminta untuk meningkatkan jumlah ventilator dan ruang isolasi bertekanan negatif untuk merawat pasien dengan gejala berat.



Jika penularan masif COVID-19 masih terjadi sementara pemerintah mulai melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menjalani new normal, ia khawatir lonjakan pasien positif akan makin tak terkendali. Pada kondisi itu, maka tenaga kesehatan yang paling berisiko terpapar.
Apa yang Salah di Surabaya Raya dan Jawa Timur?