Terminal Kalideres Ramai Pemudik, Ini Alasan Warga Masih Nekat Mudik

  • 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto kembali mengingatkan betapa pentingnya penerapan physical distancing atau menjaga jarak untuk menekan penyebaran virus corona.

Yuri juga mengingatkan dan mengimbau agar warga tetap di rumah dan tidak mudik ke kampung halaman.

Sementara itu, otoritas terminal kalideres terus mengimbau agar warga membatalkan mudik demi mencegah virus corona.

Saat ini di terminal sudah lebih dari 60 persen bus tidak melayani mudik.

Pihak terminal meminta warga tetap di rumah.

Namun masih ada warga yang nekat mudik terpantau di terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Mereka memilih mudik karena tidak ada pemasukan usai tempat kerja meliburkan aktivitas.

Rata-rata warga yang mudik adalah pekerja harian.

\"Pulang kampung karena kerjaan kan sudah ditutup, jadi ga bisa ada pemasukan, atau lowongan gitu, jadi pulang kampung,\" kata Bayu salah satu pemudik.

\"Buat makan sehari-hari warteg sudah tutup semua, sedangkan pemasukan kita nggak ada sama sekali, sedangkan kosan harus juga pembayaran, kita kalau ada pemasukan ada kerjaan kan enak pak,\" tambah pemudik lainnya Ardra Saputra.

Sebelumnya, Pemprov Jakarta sudah meminta warga untuk tidak mudik.

Begitu juga pemerintah di daerah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Di sisi lain, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta, warga tidak mudik dulu selama wabah corona ada.

Ia menilai akan ada banyak kerugian jika warga yang berada di sumber pandemi corona mudik ke kampung halaman.

Menurut Sekjen MUI Anwar Abbas kalau seandainya akibat mudik itu orang lain cedera atau sakit atau sampai meninggal dunia, maka hukum mudik itu adalah haram.

Dianjurkan