Cegah Penyebaran Corona, Nyepi Diperpanjang Jadi 48 Jam
- 4 tahun yang lalu
BALI, KOMPAS.TV - Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942 yang bertepatan dengan 25 Maret 2020 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Selain meniadakan aktivitas atau melaksanakan Catur Brata Penyepian, pelaksanaan Nyepi diperpanjang hingga 48 jam untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Tak ada orang melintas di Jalanan Kota Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali di Hari Raya Nyepi ini.
Semua masyarakat Bali melaksanakan Catur Brata Penyepian tidak menyalakan api tidak melaksanakan hiburan, tidak bekerja dan tidak keluar rumah.
Hanya Petugas Pecalang dari Desa Adat, yang berjaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Selama Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942, Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, ditutup total mulai Selasa malam (25/3/2020), pukul 23:00 WIB.
Penutupan ini dilakukan untuk menghormati umat Hindu Bali yang tengah melakukan Upacara Nyepi.
Kapal-kapal ini akan berhenti beroperasi selama pelaksanaan Catur Brata Nyepi di Bali berlangsung.
Selain meniadakan aktivitas atau melaksanakan Catur Brata Penyepian, pelaksanaan Nyepi diperpanjang hingga 48 jam untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Tak ada orang melintas di Jalanan Kota Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali di Hari Raya Nyepi ini.
Semua masyarakat Bali melaksanakan Catur Brata Penyepian tidak menyalakan api tidak melaksanakan hiburan, tidak bekerja dan tidak keluar rumah.
Hanya Petugas Pecalang dari Desa Adat, yang berjaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Selama Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942, Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, ditutup total mulai Selasa malam (25/3/2020), pukul 23:00 WIB.
Penutupan ini dilakukan untuk menghormati umat Hindu Bali yang tengah melakukan Upacara Nyepi.
Kapal-kapal ini akan berhenti beroperasi selama pelaksanaan Catur Brata Nyepi di Bali berlangsung.