Unjuk Rasa Menolak Omnibus Law di Tengah Wabah Corona
  • 4 tahun yang lalu
JEMBER, KOMPAS.TV - Ratusan buruh dan mahasiswa berunjuk rasa menolak Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja di depan Kantor D-P-R-D Jember Jawa Timur pada kamis siang (19/30).

Unjuk rasa diawali dengan doa bersama oleh ratusan buruh dan mahasiswa di Bundaran Gedung DPRD Jember Jawa Timur, lalu dilanjutkan dengan orasi menolak pengesahan Omnibus Law Rancangan Ungang-Undang Cipta Kerja, yang dinilai merugikan buruh.

Korlap Aksi, Nofi Cahyo Haruyadi menyatakan ada sejumlah poin dalam Rancangan Undang-Ungang Cipta Kerja yang dinilai merugikan buruh, yakni hilangnya pesangon dan upah minimum kerja, pemutusan hubungan kerja dipermudah, adanya legalisasi tenaga kerja asing dan outsourcing dibebaskan.

RUU Cipta Kerja juga berpotensi merusak lingkungan, karena hanya menekan investasi tanpa memperhaikan lingkungan ujar Nofi Cahyo.

Oleh karena itu massa mendesak DPRD Jember mengambil langkah strategis dan politis agar pembahasan RUU tersebut digagalkan.

Pimpinan DPRD Jember menemui pengunjuk rasa dan menandatangani pakta integritas menolak RUU Cipta Kerja. Ketua DPRD Jember, Itqon Syauqi menyatakan bahwa pihaknya akan meneruskan aspirasi warga ke DPR RI di Senayan.

#DemoTolakOmnibusLaw #RUUCiptaKerja #DPRDJember

Dianjurkan