Keren! Kapal Perang Teknologi Canggih Buatan Indonesia
- 4 tahun yang lalu
SURABAYA, KOMPASTV - Inilah The Croc kapal perang Crocodile Hidrofoil hasil karya seorang dosen hidrodinamika fakultas teknik kelautan ITS Surabaya, Wisnu Wardhana.
Kapal perang yang mulai di rancang sejak tahun 2011 lalu ini memiliki keistimewaan yakni nantinya dapat dioperasikan dalam tiga mode saat berlayar di lautan.
Mode pertama yaitu mode berlayar diatas permukaan air dengan mengoperasikan sayap kapal yang dipasang pada penyangga di bawah lambung kapal atau hidrofoil, dengan kecepatan hingga 45 knot, atau sekitar 83 kilometer perjam.
Mode kedua yakni kapal biasa atau umum yang dapat berlayar dipermukaan air dengan kecepatan 25 knot atau sekitar 46 kilometer perjam.
Mode ketiga yaitu mode kapal selam yang dapat menyelam hingga kedalaman 10 meter, dengan kecepatan laju 15 knot atau sekitar 27 kilometer perjam.
Pengerjaan kapal bekerjasama dengan pihak TNI AL, Kementrian Riset dan Teknologi, serta instansi terkait lainnya.
Nantinya mode kapal selam ini akan dioperasikan untuk membantu TNI AL dalam menjaga batas batas teretorial laut Indonesia.
The Croc, sudah masuk 90 persen pengerjaan dan rencananya akan diujicobakan pada akhir tahun ini.
Menghabiskan dana sekitar Rp 5 miliar rupiah dari Kemenristek, kapal ini diharapkan dapat membantu pertahanan nasional kelautan Indonesia.
Kapal perang yang mulai di rancang sejak tahun 2011 lalu ini memiliki keistimewaan yakni nantinya dapat dioperasikan dalam tiga mode saat berlayar di lautan.
Mode pertama yaitu mode berlayar diatas permukaan air dengan mengoperasikan sayap kapal yang dipasang pada penyangga di bawah lambung kapal atau hidrofoil, dengan kecepatan hingga 45 knot, atau sekitar 83 kilometer perjam.
Mode kedua yakni kapal biasa atau umum yang dapat berlayar dipermukaan air dengan kecepatan 25 knot atau sekitar 46 kilometer perjam.
Mode ketiga yaitu mode kapal selam yang dapat menyelam hingga kedalaman 10 meter, dengan kecepatan laju 15 knot atau sekitar 27 kilometer perjam.
Pengerjaan kapal bekerjasama dengan pihak TNI AL, Kementrian Riset dan Teknologi, serta instansi terkait lainnya.
Nantinya mode kapal selam ini akan dioperasikan untuk membantu TNI AL dalam menjaga batas batas teretorial laut Indonesia.
The Croc, sudah masuk 90 persen pengerjaan dan rencananya akan diujicobakan pada akhir tahun ini.
Menghabiskan dana sekitar Rp 5 miliar rupiah dari Kemenristek, kapal ini diharapkan dapat membantu pertahanan nasional kelautan Indonesia.