Merah Putih, Film Pertama dari Rangkaian Film 'Trilogi Merdeka' yang Dirilis pada 13 Agustus 2009
  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Merah Putih adalah film pertama dari rangkaian film 'Trilogi Merdeka' yang dirilis pada 13 Agustus 2009.

Film ini disutradari Yadi Sugandi dan ditulis oleh Conor Allyn dan Rob Allyn.

Merah Putih merupakan film yang dibintangi oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola dan Teuku Rifnu Wikana.

Film ini mengisahkan tentang Agresi Militer Belanda I di tahun 1947.

Film Merah Putih juga didedikasikan untuk dua pahlawan Indonesia yaitu Letnan Satu R.M. Subianto Djojohadikusumo dan Kadet R.M Sujono Djojohadikusumo serta semua pahlawan yang telah berjuang dan gugur untuk kemerdekaan Indonesia.

Film ini menghabiskan biaya produksi sekitar Rp 60 miliar.

Pemain

Lukman Sardi sebagai Amir

Donny Alamsyah sebagai Thomas

Darius Sinathrya sebagai Marius

Zumi Zola sebagai Soerono

Teuku Rifnu Wikana sebagai Dayan

Rahayu Saraswati sebagai Senja

Rudy Wowor sebagai Major Van Gaartner

Astri Nurdin sebagai Melati (istri Amir)

Sinopsis

Film Merah Putih bercerita tentang lima pejuang Indonesia yang mempunyai latar belakang berbeda.

Amir (Lukman Sardi) seorang muslim yang mempunyai istri bernama Melati (Astri Nurdin), Marius (Darius Sinathrya) seorang anak priyayi yang kaya raya, Soerono (Zumi Zola) adalah teman Marius yang masih memiliki seorang kakak perempuan bernama Senja (Rahayu Saraswati).

Ada pula Thomas (Donny Alamsyah) seorang kristen dari Sulawesi yang ingin jadi perwira karena keluarganya mati dibunuh oleh tentara-tentara Belanda, dan yang terakhir adalah seorang pemeluk agama Hindu dari Bali bernama Dayan (Teuku Rifnu Wikana).

Kisah mereka di film Merah Putih dimulai ketika pendaftaran masuk sebagai perwira.

Setelah mereka semua diterima, mereka tinggal di asrama dan harus bekerja keras dengan latihan setiap hari.

Selama di asrama, Marius dan Thomas selalu berkonflik mulai dari kejadian menyembunyikan kalung salib Thomas hingga ditemukannya botol minuman alkohol milik Marius oleh anggota perwira tinggi.

Namun kejadian inilah yang membuat mereka semua menjadi bersatu.

Pada malam sebelum beristirahat, tiba-tiba Kapten memanggil Soerono dan Amir.

Ternyata mereka berdua naik pangkat yaitu Soerono menjadi Letnan satu dan Amir sebagai Letnan dua.

Setelah menyelesaikan pendidikan di asrama, mereka semua diizinkan untuk pulang bertemu pasangan atau keluarga.

Namun ketika mereka sedang asyik berpesta ternyata malah terjadi pertempuran dengan Belanda tiba-tiba menyerang.

Mereka harus berjuang untuk melawan Belanda dan menyelamatkan warga agar tidak terbunuh dalam pertempuran tersebut.
Dianjurkan