Benteng Portugis, Sebuah Benteng Pertahanan Militer di Banyumanis, Donorojo, Jepara

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Benteng Portugis adalah sebuah bangunan benteng pertahanan militer yang terletak di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara.

Pada sejarahnya,Benteng Portugis Jepara dibangun Portugis pada tahun 1632, pada masa Sultan Agung memerintah Kerajaan Mataram.

Benteng Portugis ini dibangun dengan prakarsa hasil perjanjian antara kerjaan Mataram dengan pihak Portugis.

Fungsi Benteng Portugis ini sebagai pusat pertahanan dan menjaga lintas pelayaran dari ancaman VOC karena pada saat itu Mataram berseteru dengan VOC.

Benteng Portugis ini dibangun tidak lain karena keinginan Kerajaan Mataram untuk mengalahkan VOC (Belanda) dengan meminta bantuan kepada pihak ketiga yang bermusuhan dengan Belanda yaitu Portugis.

Sebelumnya diceritakan Pada tahun 1916 Kota Sunda Kelapa atau Jayakarta diduduki oleh VOC Belanda dan merupakan awal pendudukan Imperialis Belanda atas Bumi Indonesia.

Sultan Agung yang saat itu merupakan Raja Kerajaan Mataram Islam merasa bahwa keberhasilan Belanda menguasai Jayakarta akan mengancam kekuasaan Mataram.

Sehingga Sultan Agung berinisiatif untuk menyerang Belanda dengan mempersiapkan armada perangnya untuk menyerang kota Jayakarta yang diduduki oleh VOC Belanda.

Masa penyerangan Sultan Agung terhadap VOC berlangsung selama 2 tahun berturut-turut, yaitu antara 1628 sampai 1629 tapi kekalahan diderita oleh pihak Mataram.

Atas kekalahan tersebut Sultan Agung berfikir bahwa kemenangan atas Belanda dapat diraih jika serangan dilancarkan dari dua arah secara bersamaan yaitu dari darat dan laut.

Sedangkan pasukan Mataram hanya mahir dalam peperangan di darat. Untuk itulah Sultan Agung meminta bantuan kepada Bangsa Portugis yang saat itu adalah seteru dari VOC.

Itulah sebabnya kenapa ada Benteng Portugis di kota Jepara.

Bangsa Portugis tak lama menempati benteng ini.

Ada dua versi cerita yang membuat Portugis meninggalkan benteng ini.

Versi pertama, banyaknya korban yang berjatuhan serta menghilang secara misterius dari Bangsa Portugis memaksa mereka meninggalkan Benteng ini.

Konon di sekitar Pulau Mandalika tardapat pusaran air laut yang menurut cerita rakyat, pusaran air itu adalah pintu gerbang Keraton Luweng Siluman yang di rajai oleh siluman Buaya Putih.

Siluman Buaya Putih pernah bersumpah setelah dikalahkan oleh Ki Leseh bahwa, siapapun orang yang berkulit putih seperti dengan warna kulitnya akan disedot dalam pusaran air lauh hingga orang tersebut hilang entah kemana.

Karena seringnya kejadian misterius itu ditambah dengan cerita rakyat sekitar yang mulai dipercaya oleh Bangsa Portugis membuat mereka meninggalkan benteng tersebut.

Meski itu hanya cerita rakyat atau mitos tapi setidaknya itulah saat ini salah satu cerita yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.

Dianjurkan