Nasi Balap Puyung, Nasi Putih dengan Lauk Ayam Suwir Bumbu Pedas, Kacang Kedelai dan Keripik Kentang
  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Nasi Balap Puyung adalah makanan khas berasal dari Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Nasi Balap Puyung ini begitu sederhana berisi nasi putih, ayam suwir dengan bumbu pedas, kacang kedelai dan keripik kentang yang gurih, lengkap dengan oseng kacang panjang dan telur, lalu dibungkus dengan daun pisang atau kertas minyak.

Bagi masyarakat Lombok, nasi balap kerap jadi santapan di pagi hari.

Namun, meski makanan ini sederhana banyak yang menyukainya.

Sejarah Nasi Balap Puyung bermula dari seorang penjual nasi dari Desa Puyung, yakni Inaq Esun (Ibu Esun).

Inaq Esun mengawalinya dengan menjual nasi bungkus daun pisang yang berisi lauk ayam pelecingan dan serundeng, disebut Nasi Kaput Inaq Esun.

Sebelum terkenal, warung nasi Inaq Esun yang berdiri sejak 1973 sempat mengalami pasang surut.

Saat itu, Inaq Esun menjajakan dagangannya di pasar dan ditukar dengan kebutuhan lainnya.

Lambat laun, nasi bungkus yang dijajakannya tersebut mulai banyak dikenal dan menjadi langganan para pedagang hingga sopir angkot.

Lama kelamaan, makanan ini begitu populer di sekitaran Puyung, bahkan Lombok Tengah.

Sekitar tahun 1990-an, Inaq Esun kemudian mulai berjualan nasi di rumahnya sendiri.

Karena kepopuleran nasi ala Inaq Esun, banyak orang yang kemudian terinspirasi menjual kuliner serupa.

Terkait penamaan, nama Nasi Balap Puyung berawal dari salah seorang cucu Inaq Esun yang berprofesi sebagai pembalap lokal.

Setiap kali menang balapan, sang cucu selalu mentraktir teman-temannya dengan makanan yang dijual sang nenek.

Dari situlah nama nasi balap berasal, sementara Puyung diambil dari Desa Puyung di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.