Sate Buntel, Sate dari Daging Kambing Cincang yang Dibumbui dan Dibungkus dengan Lemak
- 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Sate Buntel terbuat dari daging kambing cincang yang dibumbui kemudian dibungkus dengan lemak.
Sate Buntel nikmat disantap dengan saus kacang, potongan cabai, bawang merah, kubis dan tomat.
Bahan utama untuk membuat Sate Buntel adalah daging kambing.
Jika sate pada umumnya dibuat dari bahan baku yang dipotong kecil-kecil lalu langsung ditusukkan ke tusuk sate, maka berbeda halnya dengan Sate Buntel.
Tusuk sate yang digunakan juga berbeda dari tusuk sate yang umumnya digunakan.
Tusuk Sate Buntel menggunakan potongan bambu yang ukurannya agak lebar.
Hal ini karena daging yang dikepalkan untuk menjadi Sate Buntel ukurannya jauh lebih besar dibandingkan sate biasa.
Daging pada sate terlebih dahulu dilembutkan, dicampur bahan lain seperti jaringan lemak dan bumbu.
Kemudian campuran daging tersebut diambil dan diselimutkan, dikepalkan atau pada istilah bahasa Jawa dibuntel pada batang tusuk sate dari bambu.
Awal mula, Sate Buntel hadir berkat dari keinginan kawula alit untuk menciptakan kuliner mewah meski dengan bahan-bahan yang sederhana.
Kesederhanaan Sate Buntel dahulu hadir dari pemanfaatan daging kambing yang berteksur paling keras.
Sate Buntel mudah dijumpai di Surakarta atau Solo Raya dan sekitarnya.
Sate Buntel nikmat disantap dengan saus kacang, potongan cabai, bawang merah, kubis dan tomat.
Bahan utama untuk membuat Sate Buntel adalah daging kambing.
Jika sate pada umumnya dibuat dari bahan baku yang dipotong kecil-kecil lalu langsung ditusukkan ke tusuk sate, maka berbeda halnya dengan Sate Buntel.
Tusuk sate yang digunakan juga berbeda dari tusuk sate yang umumnya digunakan.
Tusuk Sate Buntel menggunakan potongan bambu yang ukurannya agak lebar.
Hal ini karena daging yang dikepalkan untuk menjadi Sate Buntel ukurannya jauh lebih besar dibandingkan sate biasa.
Daging pada sate terlebih dahulu dilembutkan, dicampur bahan lain seperti jaringan lemak dan bumbu.
Kemudian campuran daging tersebut diambil dan diselimutkan, dikepalkan atau pada istilah bahasa Jawa dibuntel pada batang tusuk sate dari bambu.
Awal mula, Sate Buntel hadir berkat dari keinginan kawula alit untuk menciptakan kuliner mewah meski dengan bahan-bahan yang sederhana.
Kesederhanaan Sate Buntel dahulu hadir dari pemanfaatan daging kambing yang berteksur paling keras.
Sate Buntel mudah dijumpai di Surakarta atau Solo Raya dan sekitarnya.