Review Sean Gelael F2 Bahrain 2019
  • 5 years ago
Pebalap Jagonya Ayam itu start dari posisi terakhir, 20, akibat ia gagal finis pada Race 1 sehari sebelumnya. Dengan posisi tersebut, tidak ada kata lain selain menerapkan strategi menyerang bagi Sean dan tim Prema Racing.

Makanya, di saat semua pebalap menggunakan ban prime (medium) sejak start, Sean memakai option (soft) yang memang ideal digunakan untuk menyerang. Akan tetapi kondisi di atas trek tidak memungkinkan hal itu sejak awal.

Pertama, pebalap India yang membela tim MP Motorsport, Mahaveer Raghunathan, dan start persis di depan Sean mengalami mesin mati di grid. Itu saja membuat Sean kaget dan terpaksa menghindar dan kehilangan waktu serta sedikit sobekan di sayap depan.

Kedua, dengan kondisi semua pebalap menghemat ban di awal lomba, tidak terbuka jarak di antara mereka sehingga dari posisi 1 hingga Sean, sangat rapat. Jadinya aksi menyusul susah. Tambahan lagi Sean juga menggunakan ban soft bekas, bukan baru.

Ketiga, bahan bakar masih banyak sehingga bila di-push akan lebih cepat membuat ban aus ban soft bekas tersebut.

Barulah setelah Sean masuk pit dan mengganti ban soft baru, tercipta kondisi ideal untuk menyusul. Dalam kondisi tertinggal lebih jauh akibat pit stop itu, Sean malah menikmati balapan.

Dia bisa menyusul satu per satu pebalap di depannya, sempat ada di posisi sembilan alias hampir dapat poin di P8, sebelum akhirnya finis di P10.