Monumen Sejarah Kok Dirusak?

  • 5 tahun yang lalu
Monumen Serangan Umum 11 Maret Yogyakarta dicorat-coret sama orang iseng. Beberapa relik dicap tapak tangan dengan cat permanen berwarna merah jambu. Lantai monumen pun ikut kena cipratan dari cat.
Monumen yang berada di kompleks Museum Benteng Vredeburg ini mulai dibersihkan. Petugas Konservasi Museum Benteng Vredeburg Darsono bilang cat sulit sekali dibersihkan karena berasal dari cat permanen. Cat sudah mengering dan meresap ke objek relik.
Kepala Museum Suharja juga bilang ia sesalkan peristiwan vandalisme ini terjadi. Buat Suharja museum adalah sarana pendidikan dan pemajuan kebudayaan untuk masyarakat. Gak seharusnya dirusak, justru kita harus melestarikannya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Yogyakarta untuk memburu pelaku. Suharja katakan pelaku bisa dijerat pasal 55 UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Hukumannya 5 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar.
Buat yang pernah ke monumen tersebut ada penjelasan sejarah monumen. Monumen Serangan Umum 11 Maret 1949 untuk peringati serangan TNI ke militer Belanda yang saat itu mendiami Jogja. Saat itu Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia dikuasai oleh Belanda untuk lemahkan pertahanan Indonesia.
Saat itu diwaktu bersamaan Indonesia sedang mengirim delegasi ke PBB untuk diskusi soal kemerdekaan. TNI gak mau nyerah, lakukan serangan masif untuk pukul mundur Belanda agar TNI dan Indonesia masih diakui.
Serangan Umum 11 Maret 1949 jadi pembuktian kepada dunia bahwa Indonesia sudah merdeka.