Kota ini terapkan jam malam karena remaja diganggu roh jahat lewat Whatsapp- TomoNews
- 5 years ago
PAJARITO / KOLOMBIA — Beredar rumor aneh di kota Pajarito, Kolombia. Konon, para remaja di kota ini diganggu roh jahat lewat Whatsapp, sehingga wali kotanya menerapkan jam malam.
Walikota Pajarito baru-baru ini melarang para remaja berumur dibawah 17 tahun untuk keluar rumah dari jam 7 malam sampai jam 5 pagi. Pada jam malam itu, para pemuda tidak boleh terlihat di tempat umum kecuali dibawah pengawasan orang tua atau wali mereka.
Dalam kurun waktu seminggu, terdapat 14 kasus yang dilaporkan mengenai perilaku aneh pemuda setempat, seperti mengancam untuk bunuh diri dengan melompat dari jembatan.
Seperti remaja pada umumnya, mereka yang dinyatakan korban menggunakan aplikasi populer Whatsapp dan rumor mulai beredar bahwa ada roh jahat yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
Walikota menyatakan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan peringatan siaga merah terhadap kasus ini dan demi melindungi para pemuda dari diri mereka sendiri. Banyak orang tua yang berterima kasih pada walikota karena kebijakan yang dibuatnya. Namun, banyak para remaja yang tidak menyukai keputusan ini.
Jika ada anak yang melanggar peraturan ini, maka orang tuanya akan dikenakan denda yang besar.
Walikota Pajarito baru-baru ini melarang para remaja berumur dibawah 17 tahun untuk keluar rumah dari jam 7 malam sampai jam 5 pagi. Pada jam malam itu, para pemuda tidak boleh terlihat di tempat umum kecuali dibawah pengawasan orang tua atau wali mereka.
Dalam kurun waktu seminggu, terdapat 14 kasus yang dilaporkan mengenai perilaku aneh pemuda setempat, seperti mengancam untuk bunuh diri dengan melompat dari jembatan.
Seperti remaja pada umumnya, mereka yang dinyatakan korban menggunakan aplikasi populer Whatsapp dan rumor mulai beredar bahwa ada roh jahat yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
Walikota menyatakan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan peringatan siaga merah terhadap kasus ini dan demi melindungi para pemuda dari diri mereka sendiri. Banyak orang tua yang berterima kasih pada walikota karena kebijakan yang dibuatnya. Namun, banyak para remaja yang tidak menyukai keputusan ini.
Jika ada anak yang melanggar peraturan ini, maka orang tuanya akan dikenakan denda yang besar.