Asia Selatan akan jadi terlalu panas hingga tak dapat ditinggali manusia - TomoNews

  • 7 years ago
PERUBAHAN IKLIM BISA MEMBUAT ASIA SELATAN TERLALU PANAS UNTUK DITINGGALI

Asia Selatan menghadapi masa depan yang panas, lembab, dan mematikan.

Perubahan iklim akan membuat sebagian area Asia Selatan terlalu panas untuk ditinggali pada akhir abad ini, mengancam jutaan nyawa orang-orang termiskin di dunia.

Pada tahun 2015, lebih dari 3.500 orang tewas dalam gelombang panas di daerah, tapi tampaknya keadaan akan menjadi semakin jauh lebih buruk.

Para penulis penelitian baru mengatakan daerah pertanian Asia Selatan yang padat penduduknya akan mengalami kenaikan panas dan kelembaban yang akan membuat daerah itu tak dapat dihuni lagi pada tahun 2100.

Para ilmuwan mengatakan jika perubahan iklim terus berlanjut seperti saat ini, gelombang panas akan menyebabkan suhu Wet-bulb naik ke tingkat yang mematikan pada beberapa area India, Pakistan, Bangladesh dan Sri Lanka.

Suhu Wet-bulb dihitung dengan menggabungkan suhu, kelembaban, kecepatan angin, sudut matahari dan awan untuk mengukur tingkat panas pada paparan sinar matahari langsung.

Menurut penelitian, pada tahun 2100, 75 persen populasi Asia Selatan akan mengalami suhu Wet-bulb lebih tinggi dari 31 derajat Celcius, yang berbahaya untuk manusia.

Dalam skenario ini, 4 persen dari populasi juga akan mengalami suhu Wet-bulb mematikan melebihi 35 derajat.

Asia Selatan adalah rumah bagi seperlima dari populasi dunia dan memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi.

Para ilmuwan mengatakan warga miskin akan merasakan beban kenaikan suhu karena mereka tidak memiliki AC dan metode lain untuk menanggulangi panas.

Mereka mengatakan memotong emisi gas rumah kaca akan membantu menurunkan dampak perubahan iklim terhadap warga miskin.

Recommended