Cina mempersenjatai pulau buatan di laut Cina Selatan - Tomonews
- 7 years ago
CINA MEMPERSENJATAI KEPULAUAN BUATAN DI LAUT CINA SELATAN
Angkatan Laut Cina dilaporkan telah selesai memperluas pos-pos di Laut Cina Selatan dan sekarang membangun infrastruktur militer pada beberapa Kepulauan besar.
Cina mempersenjatai pos-pos tiga terbesar, Fiery Cross, Subi dan Mischief Reefs di Kepulauan Spratly — dengan prasarana militer. Juga termasuk lapangan udara dengan landasan pacu setidaknya sepanjang 8.800 kaki, air dan bahan bakar penyimpanan, Fasilitas pelabuhan, 24 hangar, Fasilitas Komunikasi dan Barak dan administrasi bangunan.
Setelah fasilitas lengkap, Cina dapat menampung hingga tiga Resimen jet tempur di Kepulauan Spratly.
Tiga Pangkalan udara dan satu lainnya di Pulau Woody di Paracel akan memberikan jet tempur Cina kemampuan untuk beroperasi pada lebih dari hampir seluruh Laut Cina Selatan.
Sementara itu, Cina juga telah mengembangkan pengawasan radar yang mencakup hampir seluruh wilayah.
Pengadilan internasional di Den Haag menolak klaim Cina mengenai sejarah kepemilikannya di Laut Cina Selatan akhir Juli lalu. Cina dengan tegas menolak keputusan tersebut. Bagian dari Laut Cina Selatan ini diklaim oleh Cina, Brunei, Taiwan, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Vietnam.
Angkatan Laut Cina dilaporkan telah selesai memperluas pos-pos di Laut Cina Selatan dan sekarang membangun infrastruktur militer pada beberapa Kepulauan besar.
Cina mempersenjatai pos-pos tiga terbesar, Fiery Cross, Subi dan Mischief Reefs di Kepulauan Spratly — dengan prasarana militer. Juga termasuk lapangan udara dengan landasan pacu setidaknya sepanjang 8.800 kaki, air dan bahan bakar penyimpanan, Fasilitas pelabuhan, 24 hangar, Fasilitas Komunikasi dan Barak dan administrasi bangunan.
Setelah fasilitas lengkap, Cina dapat menampung hingga tiga Resimen jet tempur di Kepulauan Spratly.
Tiga Pangkalan udara dan satu lainnya di Pulau Woody di Paracel akan memberikan jet tempur Cina kemampuan untuk beroperasi pada lebih dari hampir seluruh Laut Cina Selatan.
Sementara itu, Cina juga telah mengembangkan pengawasan radar yang mencakup hampir seluruh wilayah.
Pengadilan internasional di Den Haag menolak klaim Cina mengenai sejarah kepemilikannya di Laut Cina Selatan akhir Juli lalu. Cina dengan tegas menolak keputusan tersebut. Bagian dari Laut Cina Selatan ini diklaim oleh Cina, Brunei, Taiwan, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Vietnam.