Jupiter ditemukan memiliki Great Cold Spot - Tomonews

  • 7 years ago
Jupiter memiliki great cold spot juga.

Para ilmuwan telah lama mengetahui tentang Great Red Spot Jupiter, tapi sekarang sepertinya fenomena atmosfer planet ini telah mendapatkan teman.

Tirai cahaya di kutub utara Jupiter disebut aurora. Terbentuk ketika elektron bergerak di sepanjang Medan magnet planet dan menstimulir gas-gas atmosfer, membuat mereka bersinar.

Para ilmuwan percaya aurora secara langsung berhubungan dengan Great Cold Spot yang telah mereka amati pada Jupiter. Daerah ini 160 derajat Fahrenheit lebih dingin daripada gas di sekitarnya. Ia Juga tampaknya merupakan vortex alias pusaran, yang berarti ia berputar di sekitar garis sumbu.

Great Cold Spot seukuran Great Red Spot dan sekitar dua kali ukuran bumi.

Selama 15 tahun terakhir, ukuran dan bentuk Great Cold Spot telah berubah. Mungkin sistem cuaca yang bertambah dan berkurang mempengaruhi intensitas aurora.

Secara keseluruhan, atmosfer Jupiter kira-kira memiliki suhu yang sama seperti bumi, meskipun lima kali lebih jauh dari matahari.

Atmosfer terpanas dari planet raksasa ini terletak di Great Red Spot, yang merupakan angin topan selebar 10.000-mil dengan kecepatan angin 400 mil per-jam yang terus bergerak selama berabad-abad.

Suhu atmosfer Jupiter sekitar 1.700 derajat Fahrenheit. Tapi daerah di atas Great Red Spot ratusan derajat lebih panas.

Hal Ini menunjukkan hubungan antara atmosfer atas dan bawah planet, meskipun dipisahkan oleh jarak vertikal 500 mil.


Panas mungkin disebabkan oleh gelombang akustik berenergi tinggi dari badai. Gelombang menyebabkan atom di udara dan bergerak di sekitar, menaikkan suhu.

Para ilmuwan mengatakan kalau mereka tak menduga dapat melihat sistem cuaca seperti Great Cold Spot di lapisan atas atmosfer Jupiter.

Sebelumnya diperkirakan bahwa kontras suhu yang disebabkan oleh aurora akan menipis dengan cepat, tapi kelihatannya Great Cold Spot mungkin telah ada sejak beberapa waktu yang lalu.

Recommended