KELEMBUTAN HATI SANG KHALIFAH Umar Bin Khattab (NEW)

  • 10 tahun yang lalu
Kelembutan Hati sang Khalifah

Suatu malam, umar bin khattab bersama dgn sahabatnya yang bernama aslam, berjalan di sebuah desa, tiba2 ada suara tangisan seorang anak, lantas umar bergegas utk mencari sumber suara itu, akhirnya beliau menemukan rumah itu, dan berkata ”assalamualaikum”, tak lama terdengar jawaban seorang ibu dari dalam rumah“wa alaikum salam, siapa?”, umar (sedang menyamar menjadi rakyat biasa) menjawab “kami adalah orang yang sedang dalam perjalanan, bolehkah kami singgah sebentar? Karena di luar udaranya sangat dingin”, si ibu menjawab “baiklah silahkan masuk, tapi maaf saya sedang sibuk saya tidak bisa melayani anda, kalau kalian hanya sekedar istirahat sebentar silahkan disini”
Akhirnya Umar bin Khattab dan Aslam masuk ke rumah ibu tersebut, di dalam rumahnya terlihat si ibunya lagi sibuk masak. Umar (karena saking penasaran) segera menanyakan mengapa anaknya menangis, ibu itu menjelaskan bahwa anaknya merengek minta makan, Aslam pun bertanya ”lalu apakah mereka sudah mendapatkan makanan?”, lalu sang ibu menjawab dgn lesu ”belum”, Aslam makin bingung ”bukankah engkau sedang sibuk memasak? Apakah makanan itu belum matang?”, si ibu menjawab dgn ketus “iya! Dan tidak akan pernah matang!”, “hah? Tidak akan pernah matang? Memangnya apa yg sedang engkau masak?”, alangkah terkejutnya Umar dan Aslam begitu mengetahui yg dimasak oleh ibu itu adalah BATU. Umar kesal terhadap dirinya sendiri, beliau merasa bahwa ia sedang mendzolimi rakyatnya yang menjadi tanggungannya.
Umar dan Aslam bergegas pamit ke ibu itu, dengan terburu-buru Umar pergi ke LUMBUNG GANDUM semacam tempat penyimpanan makanan, beliau mengambil beberapa kg gandum dan beraneka ragam daging dll, kemudian beliau memasukan itu semua ke dalam karung (kayak karung beras gitu) dan segera memanggul dan mengantarkan ke rumah ibu tadi.
Umar segera mengucap salam, ”assalamualaikum”, ”walaikumsalam, siapa ya?”, tanya si ibu, Umar menjawab ”saya orang yang tadi singgah di rumah ibu dalam perjalanan”, ”oh iya silahkan masuk”.
Betapa senangnya hati ibu tersebut begitu mengetahui bahwa yg dibawa oleh 2 musafir (padahal, itu adalah Umar dan Aslam) adalah makanan. Dengan wajah bahagia ia bergegas memanggilkan anaknya utk makan. And you know what?? Yang jadi chefnya adalah UMAAAAR (plokplokplok).
Lantas anak2nya ibu itu makan dgn lahap dan membuat saya jadi ngiler karena kayaknya enak bgt (nggalah saya hanya bohong wakaka halah... apaan bgt deh, tapi kok jd pengen makan mcd ya? Hmm -_-). Kembali ke ceritaaa.. akhirnya si Umar pamit ke ibu itu dan sekalian memberikan sedikit uang utk kebutuhan hidup keluarga si ibu itu.

Dianjurkan